Tips Gaya Hidup Sehat Anak-anak Jepang


Tips Gaya Hidup Sehat Orang Jepang - Kita semua hendak mempunyai anak-anak yang tumbuh sehat dan bahagia. Namun, bicara soal makanan, hal yang dominan besar untuk kesehatan, tidak jarang menjadi sumber polemik orangtua dan anak. Ditambah lagi dengan kontroversi dan mitos soal makanan.

Sebab, saat jumlah anak obesitas di dunia meningkat masing-masing tahun, di Jepang malah sebaliknya. Bahkan, angka tersebut ditebak akan hilang sepenuhnya dalam sejumlah tahun mendatang.

Berdasarkan keterangan dari studi kesehatan global yang dipunlikasikan di jurnal The Lancet, andai kita seorang anak yang bermunculan di Jepang maka anda diproyeksikan mempunyai gaya hidup sehat dan umur sangat panjang. Mengapa?

Berdasarkan keterangan dari penelitian serta wawancara dengam semua pakar dan nustrisionis yang dilaksanakan salah satu pengarang Reader's Digest, ada sejumlah pelajaran yang dapat kita ambil dari semua orang tua Jepang terhadap kesehatan anaknya.

Gaya Hidup Sehat Orang Tua Kepada Anak di Jepang


1. Merayakan makan
Nutrisionis Tomomi Takahashi dari The Kaji Sakura Nursery School di Hokaido, memberi saran untuk para orang tua. Saran tersebut ialah membuat waktu santap seolah sebuh perayaan. Sehingga anak-anak dapat menikmatinya.

Tunjukkan pula pada anak-anak bahwa kita merasakan waktu santap dan makanan itu terasa paling enak. Orang tua dapat sangat memengaruhi kelaziman makan anak-anak mereka. "Meskipun ketika kita sibuk, aturlah waktu santap spesifik sampai-sampai kita dapat duduk dengan anak dan family paling tidak sekali sehari," ujarnya.

2. Membuat makanan rumah
Makan dengan gaya Jepang sangatlah efisien dari sisi kandungan nutrisinya. Saat perut kita dipenuhi oleh nutrisi yang diperlukan tubuh, secara otomatis anda akan terhindar dari kemauan mengasup makanan cepat saji, junk food, atau jajanan tidak sehat.

Sediakanlah makanan-makanan sehat di rumah. Seperti sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, sampai sumber lemak sehat. Jangan tak sempat untuk meminimalisir makanan yang diproses memakai garam atau gula. Makanan-makanan sehat itu mempunyai tipikal rendah kalori dan tinggi nutrisi. Sangat tepat guna untuk memenuhi perut dan meminimalisir risiko obesitas.

Di samping itu, pola santap ini dapat memaksimalkan bisa jadi hidup panjang dan lebih sehat. Salah satu rahasianya, makanan utama masyarakat Jepang ialah nasi. Namun, nasi Jepang bertolak belakang dari nasi lainnya. Nasi Jepang termasuk pada short-grain rice yang lebih serupa nasi merah. Proses penciptaan nasi Jepang menciptakan nasi itu lebih rendah kalorinya ketimbang roti. Makanan pendampingnya pun sehat.

3. Mengupayakan makan makanan-makanan baru
Makanan kesenangan dan makanan yang tidak digemari anak-anak terus berubah. Orangtua dapat berperan dalam mengubah pola santap tersebut dan memperkenalkan mereka dengan makanan sehat yang lebih bervariasi.

Caranya, ialah dengan mengatur misal paket makan. Semakin dini anak diluncurkan dengan makanan sehat, maka semakin sehatlah pola santap mereka di umur anak-anak.

Respons mereka dapat menjadi acuan semua orangtua untuk memperkenalkan mereka dengan makanan lainnya, bahkan sampai masa remaja dan seterusnya. Bayi rata-rata melulu perlu sekali diluncurkan dengan makanan baru untuk mengupayakan dan menyukainya. Sementara anak di atas dua tahun perlu dikenalkan sampai 20 kali. Jadi, tidak boleh menyerah guna terus memperkenalkan mereka dengan makanan baru.

4. Ganti piring santap dengan porsi orang Jepang
Banyak porsi santap di restoran tidak terkontrol. Hal itu dominan  pada kelaziman makan kita. Cobalah mengekor pola santap masyarakat Jepang dengan piring yang lebih kecil. Misalnya, piring dengan empat sampai enam inci diameter dan mangkok dengan satu sampai tiga inci berkapasitas 100 sampai 200ml.

Piring kecil bakal sangat menolong menjaga ukuran dan nafsu santap mereka di perspektif yang tepat. Namun, tidak boleh lupa guna tetap mengkonsumsi buah dan sayur.

5. Biarkan Anak Bebas Bermain
Anak-anak memerlukan paling tidak 60 menit kegiatan fisik masing-masing harinya. Namun, ketika ini lumayan sulit mengasingkan anak-anak dengan gawainya. Cara yang dapat dicoba ialah dengan membuat kegiatan luar ruangan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Misalnya, jalan kaki bareng ke sekolah atau bermain bebas di lokasi bermain.

Para peneliti mengejar bahwa anak-anak Jepang mempunyai durasi jalan kaki yang tinggi, yaitu 98,3 persen. Seperti ketika jalan atau bersepeda ke sekolah. Sementara ada sejumlah negara beda yang mempunyai angka obesitas anak yang tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meaporkan bahwa kegiatan fisik anak umur 5 sampai 17 tahun urgen untuk perkembangan tulang, otot dan sendi. Aktivitas jasmani yang lumayan juga dapat menghindarkan anak dari kegelisahan dan depresi. Memungkinkan anak berinteraksi sosial lebih aktif.

Faktanya, anak-anak suka bermain. Mereka bakal bermain andai diberi kesempatan. Ajaklah mereka bermain di luar ruangan dan di lokasi yang aman. Manfaat kesehatan yang dapat diraih, antara lain menyerahkan anak-anak kita peluang untuk lebih sehat dan hidup lebih lama.

Nah itulah tadi beberapa tips gaya hidup atau lifestyle yang sehat yang diajarkan oleh orang tua-orang tua di Jepang kepada anaknya. Gaya hidup diatas patut dicontoh dan diteladani, selama itu positif dan masuk diakal serta budaya orang Indonesia dan agama. Semoga membantu dan terimakasih!
Comments